Lebih lanjut, Budi juga meminta adanya integrasi data penumpang pesawat untuk memperlancar proses pemeriksaan kesehatan di kedatangan internasional.
“Saya telah menginstruksikan Dirjen Perhubungan Udara untuk melakukan integrasi data dengan pemegang Air Operator Certificate/AOC (maskapai). Agar mempersingkat waktu karena penumpang tidak perlu mengisi dokumen lagi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata dia.
Sejalan dengan hal itu, Dirut AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, pihaknya saat ini tengah menyiapkan laboratorium tes yang siap dalam waktu dua pekan ke depan.
Laboratorium tes yang disiapkan di Bandara Soekarno-Hatta adalah laboratorium tes berstandar Bio Safety Level 2 (BSL 2) sehingga pelaksanaan tes PCR bagi penumpang internasional yang baru mendarat di Terminal 3 dapat dilakukan lebih masif dengan hasil tes diketahui hanya dalam waktu 1 jam. (NDA)