Faisal merincikan, secara triwulanan diperkirakan tumbuh 3,44% quarter on quqrter (qoq). Pemulihan permintaan domestik diperkirakan akan terus membaik di tengah pelonggaran PPKM dan faktor musiman libur Ramadhan dan Lebaran yang mendorong mobilitas masyarakat dan perputaran uang.
Menurut dia, Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur, yang mencerminkan kinerja sisi penawaran juga tetap konsisten dalam wilayah ekspansi.
"Kami memperkirakan PDB Indonesia di kuartal kedua tahun 2022 (2Q22) akan terus meningkat di atas 5% yoy. Kami memperkirakan PDB 2Q22 akan tumbuh 5,15% yoy," katanya.
Dia mengatakan bahwa peningkatan bantuan tunai bersyarat kepada rumah tangga termiskin juga dapat mempertahankan momentum di tengah lingkungan inflasi yang lebih tinggi.
Pertumbuhan belanja pemerintah tahunan terlihat terkontraksi, didorong oleh penurunan pengeluaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional seiring situasi COVID-19 yang semakin terkendali.