Dengan belanja pemilu tahun ini, lanjut dia, memberikan sentimen positif bagi ekonomi nasional. Kendati begitu, hanya terjadi di level 0,0 sekian persen saja.
“Pasti dampaknya kalau pemilu pasti positif, karena ada spending uang untuk, misalnya Bawaslu mengeluarkan uang untuk pengawasan dan sebagainya. KPU juga untuk penyelenggara dan sebagainya,” paparnya.
“Termasuk masing-masing Caleg atau Legislatif kan juga melakukan sosialisasi dan sebagainya kan mengeluarkan uang, bahkan untuk alat peraga kampanye dan sebagainya, dampak positif bagi ekonomi,” beber dia.
Menurutnya, bila momentum ini direspon baik oleh investor hingga perputaran uang yang terjadi bisa menyentuh Rp 100 triliun - Rp 180 triliun, maka ada kemungkinan memberi pengaruh bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal I/2024.
“Tentu Jangka panjang tergantung pada respon daripada investor, tentunya hari ini responnya positif, kan nilai tukar menguatkan ya, berartikan positif. Mungkin dia bawah investor dalam melihat situasi yang aman dan baik dan sebagainya itu respon terhadap market juga positif,” jelas Tauhid.