IDXChannel - Pemerintah menganggarkan ratusan triliun dalam APBN untuk memberikan subsidi energi kepada rakyatnya. Namun, pemberian subsidi energi ini baik dalam bentuk BBM, elpiji hingga listrik, dinilai belum tepat sasaran.
“Memang ada beberapa pos yang belum terlalu tepat sasaran. Contoh seperti subsidi energi, subsidi bahan bakar, lalu subsidi LPG," ungkap Ekonom Makro Ekonomi dan Pasar Uang LPEM UI, Teuku Riefky, dalam program Market Review di IDX Channel, Selasa (17/5/2022).
Riefky menjelaskan bahwa subsidi energi yang diberikan oleh pemerintah masih bisa dinikmati oleh kalangan menengah ke atas sehingga menurutnya subsidi energi ini berpotensi salah sasaran.
"memang sejauh ini dengan skema yang ada saat ini masyarakat yang tidak miskin dan rentan, artinya masyarakat menengah ke atas, yang sebetulnya mampu mengafford bahan bakar tersebut masuk dalam masyarakat yang bisa mendapatkan subsidi ini, sehingga kemudian subsidi energI ini memiliki potensi yang sangat besar untuk tidak tepat sasaran," tuturnya.
Riefky berharap ada cara lain yang dipakai oleh pemerintah untuk bisa meringankan beban belanja masyarakat yang memang miskin dan rentan.