IDXChannel – Saat kondisi ekonomi di berbagai negara tengah dilanda ketidakpastian, pemerintah Indonesia percaya diri bahwa perekonomian domestik bisa tumbuh 5,3 persen.
Sejumlah strategi juga telah digulirkan guna menjaga dan menumbuhkan perekonomian sosial.
Selain itu, pemerintah juga yakin RAPBN 2023 mampu merespon berbagai potensi terjadinya risiko akibat ketidakpastian ekonomi global.
Dalam pidato nota keuangan pengantar RAPBN 2023 Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa prediksi pertumbuhan ekonomi berada di level 5,3 persen, inflasi 3,3 persen, tingkat suku bunga acuan (SBN) 10 tahun di level 7,85 persen. Selain itu, pemerintah menargetkan pendapatan Rp2.443,6 triliun di 2023.
"Pemerintah akan mengincar pendapatan negara di tahun 2023 sebesar Rp 2.443,6 triliun, nilai tersebut naik 0,28 persen jika dibandingan dengan 2022. Target pendapatan tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan Rp 2016,9 triliun serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 426,3 triliun. Pemerintah juga menargetkan defisit anggaran maximal bisa di angka 3 persen atau sebesar 2,85 persen terhadap produk domestik bruto, menjadi Rp 598,2 triliun," seperti yang dikutip dalam dari Program 1st Closing Session IDXChannel.