"Inflasi di kawasan ini juga secara bertahap terkendali. Namun demikian, risiko-risiko tetap ada, termasuk kenaikan suku bunga global dan peristiwa-peristiwa cuaca seperti El Nino. Pemerintah di Asia dan Pasifik harus tetap waspada untuk memastikan bahwa ekonomi mereka tahan terhadap guncangan dan pertumbuhannya berkelanjutan," jelasnya.
Berbeda dengan China dan India, proyeksi pertumbuhan ekonomi Asia Tenggara untuk tahun ini direvisi turun menjadi 4,6% dari 4,3% karena kemerosotan di sektor manufaktur. (WHY)