Peningkatan output manufaktur dan permintaan baru sangat baik dengan laju pertumbuhan tercepat dalam enam bulan. “Laju pertumbuhan ini terjadi karena permintaan yang kuat dan pemulihan pasar secara keseluruhan. Ini menandakan bahwa pemulihan dari sisi konsumsi terus melanjutkan tren penguatan“, tambah Febrio.
Indikasi penguatan permintaan lainnya, adalah peningkatan stok persediaan pascaproduksi, serta aktivitas pembelian oleh produsen yang tercatat masih meningkat selama 7 bulan berturut-turut. Pencapaian baik lainnya, di antaranya terjadi pada tingkat penyerapan tenaga kerja yang melanjutkan pertumbuhan serta harga input dan biaya output yang menurun. Secara keseluruhan, sentimen bisnis di sektor manufaktur Indonesia tetap bertahan positif di tengah harapan akan berlanjutnya pemulihan permintaan domestik.
Dari sisi inflasi, pada Agustus 2022, inflasi tercatat 4,69% (yoy), turun dibandingkan Juli 4,94% (yoy). Secara bulanan (mtm), bulan Agustus mencatatkan deflasi sebesar 0,21% yang merupakan deflsi terbesar sejak September 2019.
Sementara itu, inflasi inti (core inflation) pada Agustus 2022 sebesar 3,04% (yoy) meningkat (Juli 2,86%). Kenaikan inflasi inti terjadi pada hampir seluruh kelompok barang dan jasa, seperti sandang, layanan perumahan, pendidikan, rekreasi, dan penyediaan makanan dan minuman atau restoran. Kenaikan inflasi pendidikan terjadi seiring dengan masuknya tahun ajaran baru.