Dia menyatakan bahwa mesin-mesin pertumbuhan ekonomi di Q1 2022 sudah mulai menunjukkan perannya di dalam pertumbuhan ekonomi nasional, sudah mulai kembali seperti masa sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia. "Bahkan di Q1 2022 ini, lebih baik kondisinya dari Q1 2019, karena pada tahun 2019 nett ekspornya masih negatif, sementara di Q1 2022, nett ekspornya berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," terangnya.
Di sisi lain, kelompok provinsi di Pulau Jawa mendominasi struktur ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan I-2022 dengan peranan atau kontribusi terhadap PDB sebesar 57,78 persen (yoy). "Ini dengan kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,07 persen dibanding Q1 2021," tutup Margo. (RAMA)