"Bagi OPEC biaya yang terbaik USD 90 per barel. Karena itu OPEC menurunkan produksi untuk menjaga harga minyak di level USD 90 per barel," tuturnya.
Di samping itu, Soemarno mengungkapkan bahwa harga BBM dalam kondisi normal di masa lalu, ketika harga minyak menyentuh USD 100 per barel, maka sudah sudah pasti harga BBM di pasaran untuk Pertamax berada di level Rp 12.000 per liter.
"Tapi sekarang mencapai Rp 14.000 per liter, kenapa begitu? Karena harga BBM, meningkatnya margin harga minyak dan BBM baik itu bensin dan Solar itu besar karena suplai. Dengan adanya krisis Ukraina ini suplai dari Rusia terhenti, jadi Rusia gak hanya eksportir minyak, tapi juga BBM," ungkap dia.
Soemarno pun memperkirakan harga keekonomian Pertalite saat ini telah mencapai di atas Rp 11.000-an per liter.
"Pertalite (harga keekonomian) sekitar Rp 11.000-an sekarang dengan kurs Rp 15.500," ucapnya.