sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Eks Dirut Pertamina Bongkar Harga Pertalite yang Sebenarnya

Economics editor Rizky Fauzan
24/10/2022 15:27 WIB
Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi pada 3 September 2022 lalu.
Eks Dirut Pertamina Bongkar Harga Pertalite yang Sebenarnya. (Foto: MNC Media)
Eks Dirut Pertamina Bongkar Harga Pertalite yang Sebenarnya. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis bensin Pertalite (RON 90) dan Solar subsidi pada 3 September 2022 lalu. Harga bensin Pertalite kini dijual sebesar Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter. Lalu, harga Solar subsidi naik menjadi Rp 6.800 per liter dari Rp 5.150 per liter.

Kendati demikian, harga jual bensin Pertalite saat ini ternyata masih lebih rendah dari harga keekonomiannya, sehingga masih disubsidi oleh pemerintah. Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Periode 2006-2009 Ari Soemarno mengatakan bahwa harga keekonomian bahan bakar minyak alias BBM Pertalite sebenarnya tidak jauh berbeda dengan BBM jenis Pertamax (RON 92).

"Jadi kalau sekarang Pertalite jauh di bawah harga Pertamax, berarti ada subsidi keekonomian yang besar dan ini kemungkinan untuk ke depan yaitu tergantung dari harga minyak dan BBM internasional, maupun nilai kurs rupiah. Itu dia yang menentukannya kalau bicara Pertalite," kata Soemarno dalam acara daring Energy Corner, Senin (24/10/2022).

Adapun, apabila harga keduanya terlampau  jauh, artinya pemerintah masih memberikan subsidi yang cukup besar bagi Pertalite. Ia menjelaskan, harga minyak mentah sempat mengalami penurunan dibandingkan pada periode awal tahun. Hal tersebut terjadi karena kondisi pasar yang pesimistis lantaran adanya potensi resesi.

Kondisi tersebut lantas membuat OPEC memutuskan untuk mengurangi produksi sebesar 2 juta barel per hari (bph). Dampaknya, harga kembali naik di level USD 90-an per barel.

"Bagi OPEC biaya yang terbaik USD 90 per barel. Karena itu OPEC menurunkan produksi untuk menjaga harga minyak di level USD 90 per barel," tuturnya.

Di samping itu, Soemarno mengungkapkan bahwa harga BBM dalam kondisi normal di masa lalu, ketika harga minyak menyentuh USD 100 per barel, maka sudah sudah pasti harga BBM di pasaran untuk Pertamax berada di level Rp 12.000 per liter.

"Tapi sekarang mencapai Rp 14.000 per liter, kenapa begitu? Karena harga BBM, meningkatnya margin harga minyak dan BBM baik itu bensin dan Solar itu besar karena suplai. Dengan adanya krisis Ukraina ini suplai dari Rusia terhenti, jadi Rusia gak hanya eksportir minyak, tapi juga BBM," ungkap dia.

Soemarno pun memperkirakan harga keekonomian Pertalite saat ini telah mencapai di atas Rp 11.000-an per liter.

"Pertalite (harga keekonomian) sekitar Rp 11.000-an sekarang dengan kurs Rp 15.500," ucapnya.

(SLF)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement