sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspor Mandek, Tiga Pabrik CPO di Mukomuko Bengkulu Tutup

Economics editor Demon Fajri
02/06/2022 14:08 WIB
Tiga pabrik Crude Palm Oli (CPO) di Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tutup beroperasi, sejak akhir April 2022. 
Ekspor Mandek, Tiga Pabrik CPO di Mukomuko Bengkulu Tutup (Dok.MNC)
Ekspor Mandek, Tiga Pabrik CPO di Mukomuko Bengkulu Tutup (Dok.MNC)

IDXChannel - Tiga pabrik Crude Palm Oli (CPO) dari 14 pabrik, di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tutup beroperasi, sejak akhir April 2022. 

Tutupnya tiga pabrik itu dilatar belakangi tangki penampungan milik perusahaan tersebut penuh sehingga perusahaan menolak menerima atau membeli Tandan Buah Segar (TBS) milik petani warga setempat.

Penuhnya tangki CPO tiga perusahaan itu disebabkan belum ada adanya ekspor yang disalurkan melalui jalur laut di Teluk Bayur, Sumatera Barat.

Tiga pabrik yang tutup tersebut tersebar ditiga Kecaamtan di Kabupaten Mukomuko. Yakni, PT Gajah Sakti Sawit, di Kecamatan Pondok Suguh, PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, di Kecamatan Lubuk Pinang, dan  di PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), di Kecamatan Penarik. 

Kepala Dinas Pertanian, Kabupaten Mukomuko, Apriansyah mengatakan, dari 14 pabrik ada 3 pabrik tutup beroperasi sejak akhir April 2022. 

Untuk kapasitas pabrik CPO, PT Gajah Sakti Sawit, di Kecamatan Pondok Suguh, kata Apriansyah, bisa menampung atau kapasitas daya tampung 700 ton CPO, dengan 1 tangki.

Sementara, pabrik CPO, PT. Sapta Sentosa Jaya Abadi, di Kecamatan Lubuk Pinang, memiliki kapasitas daya tampung CPO 4000 ton dengan memiliki 2 tangki.

Kemudian, pabrik CPO, PT. Sentosa Sejahtera Sejati (SSS), di Kecamatan Penarik, memiliki kapasitas daya tampung 1.500 ton CPO.

"Daya tampung tangki 3 perusahaan terbatas. Sehingga mereka sudah tidak bisa lagi menerima tandan buah segar milik petani. Tiga pabrik CPO itu tutup beroperasi sejak akhir April 2022," kata Apriansyah, saat ditemui, Kamis (2/6/2022). 

Tiga pabrik yang tutup, lanjut Apriansyah, sudah dilakukan pengecekan terhadap tangki milik pabrik. Di mana tangki penampungan CPO milik tiga pabrik tersebut sudah penuh dan tidak Baia lagi menampung CPO. 

"Sudah kita cek ke lapangan. Memang benar, tangki penampungan CPO sudah penuh, makanya mereka tutup beroperasi menerima TBS dari petani atau masyarakat," jelas Apriansyah.

Untuk penetapan harga TBS, lanjut Apriansyah, di Kabupaten Mukomuko, harga terendah TBS Rp2.600 per kilo, dan harga tertinggi Rp28.000 per kilo. 

Namun, sampai Apriansyah, harga TBS setiap pabrik tidak bisa dipukul rata. Di mana setiap pabrik berbeda-beda menerima harga TBS. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement