IDXChannel - Indonesia kembali mencatatkan surplus neraca perdagangan pada April 2022. Nilainya mencapai USD7,56 miliar atau lebih tinggi dari bulan Maret yang mencatatkan surplus senilai USD4,53 miliar
Surplus terjadi karena ada ekspor yang besar pada komoditas non migas, yakni mencapai USD25,88 miliar, sementara ekspor migas USD1,43 miliar.
Direktur Eksekutif Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi mengatakan ini merupakan sesuatu hal yang baik dan menjadi modal untuk menatap optimisme asumsi dasar ekonomi makro dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 yang telah disepakati oleh Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.
"Salah satu sumber dari pertumbuhan adalah tentu beranjak dari surplus komoditas seperti kita bicara sekarang tren komoditi super cycle yang juga membantu APBN, bagaimana APBN itu bisa menjadi bantalan bagi pertumbuhan ekonomi ke depan atas shock-shock yang akan tejadi," ungkapnya dalam program Market Review di IDX Channel, Rabu (29/6/2022).
Namun ia menyampaikan ada hal-hal yang perlu dicatat, berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan, menunjukkan bahwa kalau terlalu mengandalkan ekspor komoditas di kuartal ke dua tahun 2023 maka akan terpapar ke jalur imported inflation.