Baca Juga:
Sejalan dengan penurunan harga komoditas tambang, nilai ekspor sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan paling dalam secara bulanan (15,3%) dan tahunan (37,49%).
"Nilai ekspor komoditas unggulan batu bara mengalami penurunan secara bulanan hingga 11,19%, untuk komoditas minyak kelapa sawit mengalami kenaikan 55,51% secara bulanan karena volume permintaan meningkat meski harganya mengalami penurunan, dan besi dan baja mengalami kenaikan bulanan 7,36%," terang Atqo.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia di periode Januari–Juni 2023 mencapai USD128,66 miliar atau turun 8,86% dibanding periode yang sama tahun 2022. Sementara ekspor nonmigas mencapai USD120,82 miliar atau turun 9,32%.
(FAY)