sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ekspornya Capai Rp1,23 Miliar, Begini Jurus Kemenperin Jaga Kinerja Industri Perhiasan

Economics editor Nia Deviyana
19/08/2022 15:01 WIB
Pemerintah tetap menjaga iklim usaha yang kondusif, salah satunya dengan memperbaiki rantai pasok industri perhiasan seperti mempermudah akses bahan baku.
Ilustrasi. Foto: MNC Media
Ilustrasi. Foto: MNC Media

IDXChannel - Kementerian perindustrian (Kemenperin) mendorong kinerja industri perhiasan dengan menjaga kondusifitas iklim usaha industri tersebut. 

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, mengungkapkan Indonesia memiliki potensi untuk terus menggenjot kinerja ekspor industri perhiasan dengan melihat kemampuan industri skala besar dan sedang yang mencapai 98 unit usaha, dengan lebih dari 21 ribu tenaga industri di dalamnya. 

Salah satu upaya Kemenperin mendukung pertumbuhan industri perhiasan dalam negeri adalah memfasilitasi keikutsertaan pada pameran berskala nasional dan internasional.

“Untuk menjaga momentum pertumbuhan ini, pemerintah tetap menjaga iklim usaha yang kondusif, salah satunya dengan memperbaiki rantai pasok industri perhiasan seperti mempermudah akses bahan baku,” kata Reni saat Pembukaan Pameran Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2022 di Jakarta, dikutip Jumat (19/8/2022).

Upaya lainnya, yakni mendorong penurunan tarif bea masuk produk perhiasan di negara tujuan ekspor melalui pemanfaatan kerja sama perjanjian perdagangan internasional, termasuk mendukung adanya pameran produk perhiasan berskala internasional seperti JIJF 2022.

Pameran JIJF 2022 diselenggarakan oleh Asosiasi Perhiasan Emas dan Permata Indonesia (APEPI) pada 18-21 Agustus 2022 di Assembly Hall, Jakarta Convention Center. Ajang ini akan menampilkan beragam pilihan perhiasan emas, perak, mutiara, berlian, serta batu mulia dan semi batu mulia, dengan variasi desain berteknologi tinggi.

Ditjen IKMA Kemenperin telah memfasilitasi sebanyak 30 pelaku industri perhiasan khususnya yang berskala IKM untuk bisa berpartisipasi dalam pameran internasional tersebut. 

IKM industri perhiasan ini berasal dari berbagai kabupaten/kota, seperti Palembang dan Ogan Ilir (Sumatera Selatan), Bogor dan Bandung (Jawa Barat), Jakarta, Yogyakarta (DIY), Demak (Jawa Tengah), Pacitan (Jawa Timur), Gianyar, Badung dan Klungkung (Bali), Mataram dan Lombok Barat (NTB), serta Martapura (Kalimantan Selatan).

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement