sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Enggan Didikte, Luhut: Kebijakan Perubahan Iklim Dilarang Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
11/11/2022 12:32 WIB
Luhut menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak boleh diganggu oleh adanya kebijakan perubahan iklim.
Enggan Didikte, Luhut: Kebijakan Perubahan Iklim Dilarang Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)
Enggan Didikte, Luhut: Kebijakan Perubahan Iklim Dilarang Ganggu Pertumbuhan Ekonomi RI. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak boleh diganggu oleh adanya kebijakan perubahan iklim. 
 
“Ini adalah negosiasi yang sangat sulit tetapi Indonesia, saya jelaskan dengan tegas karena kami tidak ingin ada juga kebijakan tentang perubahan iklim yang dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi. Kemudian kedua adalah yang sangat penting bahwa teknologi harus terjangkau,” jelas Luhut dalam Pembukaan Puncak Acara G20, Indonesia Net Zero Summit 2022 : Decarbonization at All Cost, di Bali, Jumat (11/11/2022). 

Ia pun menyampaikan pengalamannya saat berdebat dengan Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen di Treasury Building, Washington AS, September lalu. Luhut mengatakan emisi yang dikeluarkan Indonesia hanya mencapai 2,3 ton per kapita. Sedangkan emisi yang dikeluarkan Amerika Serikat tercatat mencapai 14,7 ton per kapita. Adapun ambang batas emisi karbon 4,5 ton per kapita.

“Saya mengatakan kepadanya [Janet Yellen] bahwa anda tahu, saya pikir tidak adil jika Anda [Janet Yellen] dapat melakukan seperti ini, apa yang saya usulkan Anda lakukan seperti ini [sama-sama industry tumbuh] kami melakukan seperti ini dan lalu kita turun [emisi karbon] bersama,” jelas Luhut.

Luhut menegaskan tidak mau mendapatkan dikte dari negara manapun. Indonesia tidak perlu belajar dari negara manapun karena generasi muda Indonesia sudah paham mengenai penanganan krisis iklim.

“Saya terus memberi tahu rekan saya di seluruh dunia. Saya bilang, hei, Anda tidak perlu mengajari kami tentang perubahan iklim, karena kami juga memiliki tanggung jawab kepada generasi penerus Indonesia. Bukan tanggung jawab untuk bertanggung jawab kepada Anda [dunia], tetapi ke depan,” kata dia.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement