IDXChannel - Perdana Menteri China Li Qiang mendorong kerja sama terkait logam tanah jarang antara Beijing dengan negara berkembang lainnya.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (24/11/2025), hal itu disampaikannya dalam pertemuan puncak Grup 20 (G20) di Afrika Selatan akhir pekan lalu.
Mineral penting menjadi salah satu isu utama dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 lalu. Sejumlah sesi didedikasikan untuk topik ini.
Sejumlah negara G20 sempat mengeluarkan pernyataan yang menyayangkan kontrol ekspor tanah jarang oleh China, produsen dan eksportir utama komoditas tersebut.
Li membela kebijakan Beijing itu. Ia menegaskan perdagangan tanah jarang untuk keperluan militer harus diawasi dengan ketat.