"Kami akan mempromosikan kerja sama yang saling menguntungkan dan pemanfaatan mineral-mineral kunci secara damai," kata Li.
"Kami akan menjaga kepentingan negara-negara berkembang, sambil secara bijaksana menangani penggunaan militer dan lainnya," ujarnya.
Dalam jumpa pers setelah KTT berakhir, China mengungkapkan detail rencana kerja sama logam tanah jarang dengan sejumlah negara berkembang.
Beijing meluncurkan inisiatif pertambangan hijau dengan 19 negara — termasuk Kamboja, Nigeria, Myanmar, dan Zimbabwe yang kaya sumber daya — bersama Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa. (Wahyu Dwi Anggoro)