sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Akui Sudut Pandangnya Berbeda saat Jadi Menteri dan Pengusaha

Economics editor Avirista M/Kontributor
03/03/2023 11:42 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diberi gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa dari Universitas Brawijaya (UB).
Erick Thohir Akui Sudut Pandangnya Berbeda saat Jadi Menteri dan Pengusaha. Foto: MNC Media.
Erick Thohir Akui Sudut Pandangnya Berbeda saat Jadi Menteri dan Pengusaha. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir diberi gelar Doktor Kehormatan Honoris Causa dari Universitas Brawijaya (UB) bidang Manajemen Strategis pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Pada kesempatan itu, Erick menuturkan 2019 menjadi Annus mirabilis atau tahun menakjubkan bagi dirinya lantaran mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memimpin BUMN.

Erick menyampaikan hal ini banyak mengubah cara pandangnya tentang peran negara, ilmu manajemen, dan bagaimana melayani negeri.

"Itulah tahun ketika saya memulai sesuatu yang baru, setelah puluhan tahun berkiprah di dunia bisnis," ujar Erick di Universitas Brawijaya, Malang, pada Jumat (3/3/2023).

Bagi Erick, mengelola media massa dan membesarkan klub basket menjadi juara nasional, serta menahkodai klub sepak bola terbaik dunia adalah pengalaman menakjubkan. Namun, posisinya saat ini sebagai Menteri BUMN jauh lebih menakjubkan, lebih memberi makna dan pelajaran tentang besarnya potensi Indonesia.

Menteri berusia 52 tahun ini mencontohkan, sudut pandang dirinya tentang globalisasi saat ini amat berbeda dengan dirinya saat masih aktif menjadi pengusaha. Erick menyebut globalisasi merupakan sebuah isu yang banyak disampaikan.

Terapi jarang benar-benar dipahami inti masalah dari globalisasi, khususnya globalisasi hari ini dan ke depan bagi Indonesia. Sebagai pengusaha kala itu, dia jarang memikirkan tentang globalisasi, dan jika pun menjadi agenda, biasanya dalam konteks kepentingan perusahaan.

"Ketika saya mendapat amanat mengelola negara, memikirkan globalisasi dalam konteks kepentingan nasional adalah tugas dan amanah baru," ucap dia.

Sebagai menteri, Erick mengatakan kebijakan yang gulirkan tentu haruslah menjadi kebijakan yang beyond globalization, yaitu globalisasi ala Indonesia. Dalam perjalanan menemukan globalisasi ala Indonesia itu, Erick menemukan fakta bahwa BUMN memiliki peran penting namun perlu untuk bertransformasi. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement