Menurutnya, proses konsolidasi bisnis BUMN tetap dikedepankan. Bukan saja Iconnet, namun di sektor lain pun akan disinkronkan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
"Ketika kita konsolidasikan, BUMN juga kan punya hotel, lalu kalau ada rumah sakit juga bagaimana ini dikonsolidasikan. Bagaimana kita mau ini jadi efektif dan sinkron," katanya.
Pernjelasan Erick sekaligus merespon pernyataan anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron. Dimana, dia mempertanyakan maksud pemegang saham menyetujui program Iconnet yang diluncurkan PLN pada awal 2021 lalu.
Herman menilai program tersebut justru mengkooptasi bisnis inti Telkom Indonesia. Bahkan, dia mengkhawatirkan adanya persaingan tak sehat antara dua perseroan negara tersebut.
"Apakah ini nggak akan bertabrakan dengan Telkom, Pak Erick? Karena itu saya belum setuju sebetulnya kalau ditabrak-tabrakkan usaha BUMN begini," kata dia. (TYO)