Senada, PT Bank Syariah Indonesia Tbk, atau BSI memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini mencapai 5 persen. Ekonomi syariah pun menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi nasional.
Hal itu didorong oleh kebijakan fiskal countercyclical yang dinilai meningkatkan mobilitas masyarakat, terutama momentum Ramadhan lalu yang diyakini mendorong growth driver pada kuartal mendatang.
"Selain itu, akselerasi peningkatan ZISWAF diharapkan dapat dioptimalkan sebagai instrumen safety net untuk membangun ketahanan ekonomi umat,” kata Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo.
Pertumbuhan ekonomi makro pada kuartal II didorong oleh berbagai faktor diantaranya pemulihan konsumsi masyarakat, percepatan program vaksinasi, insentif pajak kendaraan bermotor, serta rencana penerapan kegiatan belajar mengajar secara luring pada tahun ajaran baru.
Berbagai langkah dan strategi untuk pemulihan ekonomi nasional telah dilakukan. Pemerintah telah mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai program diantaranya dengan meningkatkan belanja pemerintah serta akselerasi implementasi program PEN. Dengan realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional di sektor kesehatan, perlindungan sosial, program prioritas, subsidi UMKM dan subsidi korporasi sebesar Rp155,63 Triliun.