IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan, tidak ada halangan perizinan bagi investor China yang bermitra dengan Battery Holding (IBH) atau Indonesia Battery Corporation (IBC). Saat ini China Contemporary Amperex Technology (CATL) telah menyepakati kerja dengan nilai investasi sebesar USD5 miliar atau sekitar Rp70 triliun (kurs Rp14.000 per USD).
Kepastian Erick kepada investor didasari atas jaminan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Kami ingin memastikan, bila ada apa-apa di lapangan, kami bekerja sama dengan BKPM untuk memastikan bisa menyelesaikan segala halangan yang tidak melancarkan investasi dengan tepat waktu," ujar Erick Sabtu (3/4/2021).
Pemerintah juga memastikan keterlibatan produsen asing itu akan mengakselerasi pembangunan industri baterai di Indonesia.
"Ini dipastikan bahwa kelanjutan dari pada partnership ini bisa dijalankan karena bisa mempercepat. Dan kami sebagai Kementerian BUMN cuman memastiakan bila ada kesulitan apa-apa di lapangan, itu kami bekerja sama dengan BKPM," katanya.
IBC sendiri baru saja diresmikan Kementerian BUMN pada Jumat, pekan keempat Maret 2021. Di mana, holding ini dipercayakan akan mengelola industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri.