Sementara, sepanjang 2020 kontribusi BUMN ke negara mencapai Rp375 triliun. Angka ini terdiri atas dividen, pajak, dan PNBP.
Namun, kondisi berbalik arah karena proses restrukturisasi akibat dampak langsung pandemik ataupun warisan masalah lain BUMN, sehingga dividen yang dipatok pemerintah tak setinggi tahun-tahun sebelumnya.
Di lain sisi, Erick mengingatkan pemerintah memerlukan dana alternatif untuk program penanganan Covid-19 hingga investasi pasca pandemi. Karena itu, upaya kontribusi BUMN pun diupayakan bisa ditingkatkan pada 2022 mendatang.
"Tapi kita tahu bahwa banyak sekali program pemerintah memerlukan dana ya untuk membantu rakyat yang kesulitan atau investasi daripada pasca Covid itu sendiri," katanya. (TIA)