sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Sebut Sembilan BUMN Masih Merugi

Economics editor Suparjo Ramalan
23/01/2023 17:16 WIB
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat masih ada perusahaan pelat merah yang merugi.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat masih ada perusahaan pelat merah yang merugi. Foto: MNC Media.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat masih ada perusahaan pelat merah yang merugi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat masih ada perusahaan pelat merah yang merugi. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut dari 41 perseroan, sembilan di antaranya mencatatkan rapor merah. Sementara sisanya membukukan keuntungan. 

"Dari 41 BUMN, yang merah 9, sisanya untung," ungkap Erick, saat ditemui di kawasan Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023).

Dari laporan Kementerian BUMN, kinerja BUMN pada kuartal III-2022 tumbuh positif. Secara konsolidasi, laba, pendapatan usaha, ekuitas, aset, dan tingkat utang dibandingkan investasi tertanam mengalami perbaikan secara tahunan. 

"Walau dalam tekanan pada masa pandemi, kinerja BUMN menguat signifikan pada triwulan III-2022. Stigma BUMN tukang ngutang juga kita patahkan. Berbagai terobosan, konsolidasi, perbaikan sistem menjadi kunci dan bekal transformasi yang berkelanjutan," ujar dia. 

Laba konsolidasi BUMN pada kuartal III-2022 mencapai Rp155 triliun. Jumlah tersebut naik 155,1% dibandingkan periode yang sama 2021 yakni Rp61 triliun.

Untuk pendapatan usaha menjadi Rp2.091 triliun. Nilai tersebut naik 29,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp1.613 triliun.

Sementara, total ekuitas naik 26,6% atau menjadi Rp3.211 triliun pada awal semester II tahun lalu. Sebelumnya, ekuitas BUMN tercatat pada angka Rp2.537 triliun pada kuartal III-2021.

Perseroan juga mencatat kenaikan aset pada kuarta III-2022 menjadi Rp9.559 triliun atau naik 9% dibandingkan periode yang sama 2021 yaitu Rp8.767 triliun.

Adapun tingkat utang dibandingkan investasi tertanam BUMN turun sebesar 4,6% menjadi 34%. Padahal, tingkat utang perseroan pada 2020 tercatat berada di level 38,6%.

Secara konsolidasi, kontribusi BUMN kepada negara juga mengalami kenaikan. Pada kuartal III-2022 nilai kontribusinya mencapai Rp1.198 triliun atau naik Rp68 triliun. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement