Terakhir, Klaster Sarana dan Prasarana Perhubungan, yakni seperti Angkasa Pura (AP), Kereta Api Indonesia (KAI), dan Damri.
Dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Erick menyebut beberapa BUMN asuransi dan dana pensiun mulai mencatatkan kinerja yang positif, namun ada satu perusahaan di sektor yang sama justru masih membukukan kerugian yang berarti yakni PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re.
Sepanjang 2022, Indonesia Re mencatat kerugian sebesar Rp 261,62 miliar. Realisasi itu mengalami perbaikan sekitar 50,52 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni merugi senilai Rp 517,86 miliar.
"Kecuali yang tentu menjadi catatan daripada Komisi VI yaitu dari Reasuransi Indonesia Utama yang pernah waktu itu kita bahas juga karena ini ada UU-nya yang harus menjadi perhatian," kata dia.
Di sektor BUMN Karya, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Waskita Karya Tbk, juga menjadi perhatian pemegang saham. Lantaran, kedua perusahaan konstruksi itu memiliki keterbatasan modal usaha.