IDXChannel - Kelompok Uni Eropa (European Union/EU) sepakat menyediakan fasilitas pinjaman bagi negara-negara anggotanya untuk mengatasi permasalahan energi yang timbul akibat perang Rusia-Ukraina.
Tak tanggung-tanggung, anggaran yang disediakan secara total mencapai 225 miliar euro, atau sekitar USD227,57 miliar. Dana tersebut sedianya disiapkan EU untuk membantu 27 anggotanya dalam mengatasi pandemi COVID-19, dengan nilai anggaran mencapai 800 miliar euro.
Namun, alih-alih digunakan untuk pemulihan pasca pandemi, kini negara-negara justru tengah disibukkan dengan krisis yang disebabkan oleh keterbatasan stok energi pasca keputusan Rusia menghentikan pengiriman gasnya ke negara-negara anggota EU. Padahal, sebelumnya EU juga telah menyetop pembelian minyak dari Rusia, sebagai bentuk sanksi yang dijatuhkan seiring invasinya ke Ukraina.
Kondisi ini membuat pasokan energi Eropa menipis signifikan, yang membuat harganya secara internasional jadi melambung tinggi. Hal ini selanjutnya memantik melonjaknya biaya hidup yang harus ditanggung masyarakat Eropa, sehingga membuat sejumlah negara Eropa pusing mencari solusi atas kondisi tersebut.
"Melalui fasilitas pinjaman ini, negara-negara anggota EU berhak mengajukan pinjaman untuk membiayai investasi dan reformasi tambahan, termasuk yang sudah memiliki rencana yang akan diadopsi," ujar Wakil Presiden Komisi Eropa, Valdis Dombrovskis, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (13/9/2022).