IDXChannel - Ekonom Senior, Faisal Basri, masih mengomentari proyek kereta cepat yang dicanangkan oleh pemerintah. Menurutnya, pembangunan infrastruktur ini tidak akan memberikan keuntungan singkat, dan itupun memakan waktu selama 139 tahun lagi.
"Dengan investasi Rp114 triliun, saya simulasikan kalau seat cuma 50%, trip cuma 30 kali sehari dan harga tiket diturunkan jadi Rp250.000 maka balik modalnya 139 tahun. Ini tidak memperhitungkan biaya operasi," ujarnya dalam Webinar Dampak Investasi China untuk Indonesia, Selasa (2/11/2021).
Seperti diketahui, proyek kereta cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan investasi dari semula Rp86,5 triliun menjadi Rp114,2 triliun. Akibat pembengkakan biaya investasi, pemerintah Indonesia memutuskan membiayai dengan APBN dan menyuntikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebesar Rp4 triliun melalui penyertaan modal negara (PMN).
Sementara dengan nilai investasi yang sama, jika kursi yang terisi hanya 60% dengan jumlah trip sebanyak 35 kali dan harga tiket sebesar Rp300.000 maka balik modal menjadi 83 tahun. Skenario lain jika harga dinaikkan menjadi Rp350.000 dengan jumlah perjalanan sebanyak 30 kali namun jumlah keterisian kursi hanya 80% maka balik modal bisa 62 tahun.
Skenario optimis jika keterisian kursi penuh 100% dengan jumlah perjalanan sebanyak 39 kali dan harga tiket yang lebih mahal sebesar Rp400.000 maka balik modal bisa lebih cepat dalam 33 tahun.
"Inilah risiko-risiko yang dihadapi. Semua akhirnya yang menanggung rakyat karena ga bisa business to business lagi, harus ditanggung pemerintah," jelas Faisal. (TYO)