IDXChannel - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menjelaskan, fenomena perusahaan digital yang melakukan promosi besar besaran atau bakar uang menjadi salah satu faktor PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melakukan efisiensi melalui PHK karyawan.
Ia menjelaskan, konsumen baru mungkin akan tergoda promosi, namun di sisi lain saat startup lakukan promosi perusahaan tengah melakukan suicide mission bagi startup.
"Ketika pendanaan berkurang, sementara yang dikejar hanya valuasi, maka promo dan diskon menjadi jebakan keuangan. Harusnya perusahaan digital lebih mendorong perlombaan fitur yang memang dibutuhkan oleh konsumen," jelas diadalam analisis yang dikirimkan pada tim Redaksi IDXChannel, Jumat (18/11/2022).
Selain itu perubahan regulasi punya efek terhadap kelanjutan lini bisnis raksasa digital terutama dibidang keuangan. Sejak adanya standarisasi QRIS, banyak pengguna dompet digital yang kembali ke mobile banking.
Beberapa perusahaan tidak mengantisipasi adanya perubahan cara main dari regulasi sehingga menekan berbagai prospek pertumbuhan.
"Pemerintah harus mulai mengatur model bisnis e-commerce dan ride-hailing yang lakukan promo dan diskon secara besar-besaran untuk pertahankan market share, dampaknya persaingan usaha sektor digital menjadi kurang sehat," kata dia.
Adapun, gelombang PHK diperkirakan terus terjadi di berbagai perusahaan layanan digital lainnya. Mulai dari Fintech, Edutech, Healthtech juga riskan. Tahun 2023, kondisi ekonomi dengan adanya ancaman resesi global, membuat persaingan pencarian dana dari investor semakin ketat.
Founder maupun CEO perusahaan digital harus bersiap menghadapi tekanan yang lebih besar. Pemerintah harus turun tangan memastikan korban PHK baik karyawan tetap maupun karyawan kontrak yang diputus masa kerja nya wajib mendapatkan hak-hak sesuai peraturan ketenagakerjaan.
Karena skala PHK nya massif Kementerian Ketenagakerjaan harus membuat posko untuk menampung apabila ada hak pekerja yang tidak dibayar penuh, maupun ditangguhkan seperti pesangon.
"Pemerintah perlu mempersiapkan lapangan kerja baru, sebagai contoh korban PHK startup dapat diserap ke anak cucu BUMN. Hal ini untuk menghindari Hysteresis atau pelemahan keahlian karena korban PHK digital yang notabene adalah high-skill worker menganggur terlalu lama. Sementara Indonesia diperkirakan masih memiliki gap kekurangan 9 juta tenaga kerja di ekosistem digital," tandas dia.
(SLF)