Namun begitu, garis besar dari kerja sama tersebut akan memperkuat transformasi digital BUMN, termasuk mengokohkan sistem keamanan cyber BUMN.
Tak hanya itu, dengan menggandeng Microsoft Indonesia, software yang digunakan di BUMN akan diintegrasikan dalam satu ekosistem. Tedi mengaku saat ini software yang digunakan perusahaan masih terfragmentasi alis berjalan sendiri-sendiri.
"Salah satu contohnya ini, penggunaan dari software-software yang ilegal, mohon maaf nih, mungkin dipakai di luar sana. Ini yang kita jaga, ini tentunya Microsoft Office dipakai di banyak perusahaan (BUMN), tapi dilakukan secara sendiri-sendiri," katanya.
"Ini akan membuka tadi, meng-unlock value, ada efisiensi bagi perusahaan, khususnya yang kecil, selama ini yang diuntungkan itu perusahaan yang relatif besar. Kenapa? Karena volume nya besar dan ini wajar kan," ucap dia melanjutkan.
(SAN)