"Sepekan kita buka, dengan target penyaluran mencapai Rp2 miliar," ujar Made.
Sementara, untuk layanan pembiayaan ritel, di antaranya alat elektronik, gawai, hingga perabot rumah tangga dan untuk produk tertentu, pembelian dapat dengan uang muka atau DP mulai dari 0 rupiah.
Selama ini, produk yang banyak dibeli masyarakat di Bali di antaranya gawai seperti telepon pintar dengan pertumbuhan hingga 70 persen.
Selain itu, produk sepeda motor dengan rata-rata pertumbuhan di atas nasional yakni mencapai 5 persen. Ke depan, realisasi pembiayaan dapat disalurkan untuk produk mebel dan elektronik.
Pengunjung juga dapat mengakses pengajuan dana tunai di antaranya untuk layanan pendidikan, kesehatan hingga renovasi rumah.
"Selain itu, masyarakat juga dapat mengakses program kredit mikroproduktif bagi pemilik bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)," ujar Made. (TSA)