Lebih lanjut Arifin menyebutkan, pemerintah juga melihat bahwa progres pembangunan smelter Freeport Indonesia yang hingga April 2023 telah mencapai 61 persen. Sama halnya dengan Amman yang memiliki progres yang kurang lebih sama dengan PTFI.
"Untuk tembaga dapat kelonggaran karena ada perkembangan pembangunan smelter dan sudah spending sekian banyak. Kan kalau sudah lebih dari 60 persen kan anggarannya sudah mirip-mirip yang dikeluarkan," paparnya.
Kendati memberikan kelonggaran izin, Arifin menegaskan kepada keduanya untuk menyelesaikan pembangunan smelter sesuai dengan tenggat waktu yang ditetapkan yakni Mei 2024.
"Kalau belum sesuai ya sesuai konsekuensinya. Kita minta mereka selesaikan dulu baru ekspor," pungkasnya.
(YNA)