IDXChannel - Demi mendapatkan nilai tambah manufaktur (Manufacturing Value Added/MVA), Kementerian Perindustrian akan fokus melakukan hilirisasi dan penguatan nilai pasok agar bisa memiliki daya saing global.
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Febri Hendri Antoni, mengatakan, ketersediaan bahan baku yang melimpah merupakan comparative advantage bagi industri Tanah Air. Selain itu juga didukung dengan kemudahan iklim berusaha Pemerintah melalui UU 11/2020 tentang Cipta Kerja.
“Hal ini diharapkan dapat mewujudkan industri yang menghasilkan nilai tambah tinggi, berdaya saing global, dan berwawasan lingkungan," ujar Febri pada keterangan tertulis yang diterima MNC Portal, Minggu (12/9/2021).
Kolaborasi kekayaan alam dan keunggulan SDM dapat dilihat dari beberapa sektor yang memiliki kinerja menonjol, misalnya industri pengolahan kayu dan furnitur. Secara keseluruhan, perkembangan permintaan global produk industri furnitur dan woodworking sangat menjanjikan. Ekspor produk furnitur (HS 9401-9403) di tahun 2020 mengalami peningkatan dengan nilai USD1,91 miliar, meningkat 7.6% dari tahun 2019 yaitu senilai USD1,77 miliar.
Febri menjelaskan, saat ini pemerintah telah memberikan fasilitas kemudahan iklim berusaha, terutama antisipasi penyediaan faktor-faktor produksi utama yaitu bahan baku, modal, dan tenaga kerja. Selanjutnya, fasilitas kemudahan iklim berusaha terutama antisipasi penyediaan faktor-faktor produksi utama yaitu bahan baku, modal, dan tenaga kerja.