Meski demikian, vaksinasi bisa menjadi salah satu upaya menurunkan risiko keparahan varian Delta tersebut. Prof Ari yang juga ahli penyakit dalam mengutarakan bahwa vaksin AstraZeneca dan Pfizer ternyata terbukti cukup efektif menghalau keparahan varian Delta.
"Baik vaksin Pfizer maupun AstraZeneca terbukti efektif dalam mengurangi risiko infeksi SARS-CoV2 dan risiko rawat inap Covid-19 pada orang dengan infeksi varian Delta," ungkap Prof Ari. Ia menambahkan sedikit, "Tetapi efek infeksi virus tampaknya berkurang jika dibandingkan dengan mereka yang terinfeksi varian Alpha," singkatnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Indonesia sendiri mencatat ada 145 kasus varian baru Covid-19, termasuk di dalamnya varian Delta (B.1.617) yang pertama kali teridentifikasi di India. Tak hanya itu, varian Alpha - Inggris (B.1.1.7) dan varian Bet - Afrika Selatan (B.1.351) pun sudah masuk ke Indonesia.
Secara spesifik, dari 145 kasus varian baru Covid-19 tersebut, untuk kasus varian Delta (104 kasus), varian Alpha (36), dan varian Beta (5). Kesemuanya diketahui tersebar di 12 provinsi di seluruh Indonesia.
(IND)