"Perjalanan panjang tentu sudah dilakukan Kementerian ESDM dengan Security Operation Center (SOC) -nya, mungkin tidak menyangka ternyata apa yang sudah dilakukan itu bisa membuat tergabung menjadi Tim, dan mudah-mudahan dengan penguatan ini menjadi awal babak baru, di mana data leak atau kebocoran-kebocoran ataupun serangan siber dapat segera diatasi dan dapat dikomunikasikan dan dikolaborasikan dengan stakeholder yang berada di wilayah ruang siber yang ada di Indonesia," tutur Yoseph.
Yoseph menambahkan, keamanan siber saat ini sudah menjadi isu di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Presiden juga mengingatkan pada upacara HUT Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus tahun 2019 lalu yang mengatakan bahwa Indonesia harus untuk siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, termasuk kejahatan penyalahgunaan data.
"Data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. Kini data lebih berharga dari minyak, termasuk juga dalam bidang pertahanan keamanan, kita juga harus tanggap dan siap menghadapi perang siber," tuturnya. (TIA)