Pada Kamis, 8 September, mahasiswa Jayawijaya melakukan demo menolak kenaikan harga BBM. DPRD berjanji meneruskan tuntutan mahasiswa kepada pimpinan tertinggi.
"Aksi itu bentuk kekecewaan rakyat terhadap kebijakan pemerintah pusat dan kami mendukung untuk menyuarakan aspirasi itu," katanya.
Sementara itu, Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai tingginya harga BBM dapat memicu stagflasi. Stagflasi adalah naiknya inflasi yang signifikan, tetapi tidak dibarengi dengan terbukanya kesempatan kerja.
Bhima pun memperkirakan inflasi bahan makanan yang masih tercatat tinggi pada Agustus, yakni 8,55 persen secara year on year, bakal makin tinggi. Sementara itu, inflasi umum diperkirakan menembus di level 7 sampai 7,5 persen hingga akhir tahun dan bakal memicu kenaikan suku bunga secara agresif.
Bhima berkata, pemerintah seharusnya melakukan pembatasan terhadap penggunaan solar. Subsidi Solar selama ini dinikmati industri skala besar, seperti pertambangan dan perkebunan. (FHM)