"Harga turun naik itu sudah biasa dialami nelayan kita. Tapi sejak ada perang harga menjadi turun drastis. Kami masih sulit bagaimana cara menjualnya," terangnya.
Menurut Duladi nelayan rajungan saat ini hanya mengandalkan penjualan domestik setelah pasar ekspor tertutup. Namun pasar domestik tidak sebesar pasar ekspor.
"Mengandalkan pasar domestik belum sebanding dengan biaya perbekalan nelayan saat melaut. Nelayan rajungan memang mengandalkan ekspor tapi mau gimana lagi kalau keadaannya seperti ini," tutup dia.
(DES)