sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Garuda (GIAA) Bakal Perkuat Fundamental Usaha Usai Suspensi Saham Dibuka

Economics editor Selfie Miftahul Jannah
03/01/2023 11:25 WIB
T Garuda Indonesia (Persero) terus memperkuat fundamental kinerja usaha sejalan dengan pencabutan suspensi saham resmi yang diberlakukan BEI, Selasa (3/1/2023).
Garuda (GIAA) Bakal Perkuat Fundamental Usaha Usai Suspensi Saham Dibuka. (Foto: MNC Media)
Garuda (GIAA) Bakal Perkuat Fundamental Usaha Usai Suspensi Saham Dibuka. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – PT Garuda Indonesia (Persero) terus memperkuat fundamental kinerja usaha sejalan dengan pencabutan suspensi saham resmi yang diberlakukan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (3/1/2023) terhitung sejak Sesi 1 perdagangan efek pada hari ini, mengacu pada pengumuman BEI dengan nomor PENG-UPT-0001/BEI.PP2/01-2023.  

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra,  menjelaskan pencabutan suspensi saham atas perdagangan efek GIAA merupakan tindak lanjut dari dirampungkannya tahapan restrukturisasi kinerja Garuda pada penutup tahun 2022, utamanya berkaitan dengan penerbitan instrumen restrukturisasi.

“Dibukanya suspensi saham Garuda pada awal tahun kinerja 2023 ini menjadi outlook positif tersendiri atas langkah kami untuk terus mengakselerasikan penguatan fundamental kinerja Perusahaan," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (3/1/2023).

Ia menjelaskan, dengan landasan kinerja usaha yang semakin solid GIAA dapat memaksimalkan momentum kebangkitan kinerja usaha. Sejalan dengan pencabutan suspensi saham, Garuda memproyeksikan akan memaksimalkan sejumlah outlook rencana strategis korporasi diantaranya melalui penambahan kapasitas alat produksi Perusahaan dimana pada tahun 2023 ini. Garuda menargetkan dapat mengoperasikan sedikitnya 66 armada diluar armada yang dimiliki sebanyak 6 armada. 

Selain itu, Garuda juga akan terus memaksimalkan strategi pengembangan jaringan berbasis hub strategis, dengan memperkuat konektivitas penerbangan menuju destinasi penerbangan dengan demand penumpang yang tinggi dari sejumlah hub penerbangan strategis di Indonesia diantaranya Jakarta, Denpasar, Makassar hingga Kualanamu (Medan).  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement