IDXChannel - Manajemen Angkasa Pura I (Persero) menyebut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih memiliki utang sebesar Rp290 miliar. Uang tersebut sedianya akan digunakan sebagai biaya operasional perseroan.
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi menyebut, Garuda Indonesia belum memenuhi kewajibannya saat menggunakan bandar udara (bandara) sebagai operasional pesawat di bawa pengelolaan perseroan.
Meski begitu, kedua pihak telah menyepakati penjadwalan pembayaran utang tersebut. Faik sendiri enggan menyebut waktu pasti penjadwalan yang dimaksud.
"Utang ke kita itu utang yang operasional. Mereka beroperasi di bandara kita, kalau kita hitung sekitar Rp290 miliar yang kita sepakati untuk penjadwalan terkait dengan pembayaran," ujar Faik saat ditemui di kawasan Pos Blok, Jakarta Pusat, Rabu (17/11/2021).
Angkasa Pura I merupakan kreditur lokal yang memiliki piutang terhadap emiten dengan kode saham GIAA itu. Perseroan sendiri sudah memberikan keringanan terhadap Garuda melakukan proses restrukturisasi utangnya dalam skema cicilan balloon payment sampai dengan 2023. Keringan itu dilakukan sejak 2020 lalu.