IDXChannel - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menutup sebagian rute penerbangannya untuk kembali menyehatkan neraca keuangannya. Hal ini menjadi peluang bagi maskapai lain seperti Pelita Air dan TransNusa.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, kondisi maskapai Garuda Indonesia yang menutup setengah rutenya, membuka peluang pasar bagi maskapai lain di tanah air.
Alvin menyebutkan, maskapai Pelita Air dan TransNusa bakal mengambil sedikit dari rute garuda yang ada pada dua tahun silam. “Kalau rute Garuda Indonesia ditutup itu bukan sesuatu yang baru, justru membuka pasar bagi maskapai yang sebelumnya tidak pernah fokus dia angkutan niaga berjadwal,” ujar Alvin Lie di Jakarta, Minggu (21/11/2021).
Pelita dan TransNusa, kata Alvin, akan berebut sementara, untuk rute-rute yang ditinggalkan Garuda Indonesia. Sebagai informasi sebelum pandemi Covid-19, Garuda Indonesia Group menerbangkan 203 pesawat sepanjang 2018. Selama satu tahun, Garuda memiliki frekuensi penerbangan sebanyak 290.113 dengan jumlah total penumpang 38.444.358 orang.
Sedangkan sepanjang 2019 Garuda Indonesia Group menerbangkan 210 pesawat dengan memiliki frekuensi penerbangan sebanyak 233,306.00 dengan jumlah total penumpang 31,894,383.00 orang,