Melalui sinergi BUMN dan kolaborasi dengan berbagai perusahaan swasta itu pula, PLN berupaya mengonsolidasikan volume pemakaian silicon steel dan minyak trafo.
Kerja sama tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan angka tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di industri trafo yang hanya di kisaran 30 persen hingga 40 persen.
Semula, angka ini sangat sulit untuk ditingkatkan menjadi lebih tinggi lagi, mengingat bahan baku utamanya yakni silicon steel dan minyak trafo, masih berasal dari luar negeri alias impor.
Masing-masing dari produk tersebut mengambil porsi 30 persen dari biaya produksi. Belum lagi masalah produsennya yang terbatas, di mana produksi silicon steel hanya tersedia di 10 pabrikan di dunia.
"Silicon steel itu kami mendapatkan impor dari mitra-mitra kami, itu langka. Berebut karena produsennya sangat terbatas. Sudah berebut, dapatnya lama, karena jarang barangnya, harganya tinggi. Nah ini yang menyebabkan itu tadi," Jelas Darmawan.