Gutta perca ini juga menjadi ikon dari Kebun Sukamaju. Kebun ini juga merupakan gabungan dari Sukamaju, Cipetir, Cisalak, dan Parakan Salak, yang berarti 7.000 Ha total dari semua kebun yang bergabung menjadi satu.
"Populasi pohon gutta ini sekarang 60-70% dan hanya dibudidayakan di wilayah sini saja untuk di Indonesia. Di dunia pun hanya beberapa wilayah saja," tambahnya.
Bahan gutta ini bisa diolah menjadi lapis tulang dan juga lapis badan pesawat karena teksturnya yang keras tapi juga lentur di saat yang sama. Gutta perca ini dijual dengan harga yang juga cukup tinggi, di mana harga terakhirnya hampir mencapai Rp4 juta per kg.
"1 pohon gutta perca bisa menghasilkan 20-30 kg bahan gutta sekali di-pruning. Kemarin juga ada yang minta dari Surabaya, karena penjualannya sekarang bisa direct, pemasarannya ga sulit karena volumenya yang dibeli sejauh ini paling banyak 10 kg dan ukurannya tidak besar," pungkas Dadan.
(IND)