IDXChannel - Riset Inventure-Alvara menunjukkan mayoritas responden cenderung memilih logam mulia sebagai sarana investasi lantaran memiliki lindung nilai di tengah gonjang-ganjing krisis perbankan global.
Sementara, sebanyak 29% orang berinvestasi di properti, sebesar 4,7% di saham dan sisanya di reksadana, crypto atau pun franchise.
“Investasi emas dianggap kuat di tengah krisis global. Masyarakat tidak mau mengambil resiko dan akhirnya jadi pemain aman,” ujar Founding Chairman Indonesian Industry Outlook, Yuswohady dalam Indonesia Industry Outlook 2023 “The Dark Global Economy, The Bright Local Champions, Melesat di Tahun Gelap” di Perpustakaan Nasional di Jakarta, JUmat (17/3/2023).
Hal ini terjadi lantaran tren ekonomi akhir-akhir ini yang menunjukan perlambatan. Walaupun pandemi telah berakhir, kondisi ekonomi dinilai masih sangat tidak stabil.
Apalagi terdapat banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di beberapa perusahaan ternama serta kejatuhan Silicon Valley Bank (SVB) pekan lalu.
Yuswohady mengatakan, investasi pada instrumen emas dapat memberikan keuntungan sebagai sarana lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi. Emas juga dianggap sebagai safe haven asset, yang artinya nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat ketika pasar sedang tidak stabil.
“Selain itu, investasi emas dapat memberikan diversifikasi portofolio yang baik, karena nilai emas tidak berkorelasi dengan pasar saham dan obligasi,” imbuhnya
Di sisi lain, meski prospek ekonomi yang cenderung membaik, banyak masyarakat tidak ingin mengambil risiko dengan menaruh investasinya pada saham atau bahkan krypto yang sempat menjadi tren beberapa waktu lalu.
“Kondisi pasca pandemi yang dibarengi oleh PHK massal beberapa perusahaan menjadi pemicu bagi masyarakat untuk cenderung mengamankan uang dan berjaga-jaga apabila situasi memburuk,” pungkasnya
Adapun berdasarkan survei tersebut, investasi emas paling diminati oleh generasi milenial, yakni generasi yang lahir pada 1981-1996. Gen Z atau generasi yang lahir pada 1997-2012 menempati posisi kedua dan Gen X atau generasi yang lahir pada 1965-1980 menempati posisi terakhir.
(DES)