Raka Dwi Novianto
IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) PT Wavin Manufacturing Indonesia di Kawasan Terpadu Batang, Jawa Tengah. Jokowi menyebut, bila pabrik ini selesai, maka Indonesia tidak lagi impor pipa Wavin yang asalnya dari Belanda.
"Dengan mengucap Bismillahirrohmanirrohim pada sore hari ini groundbreaking peletakan batu pertama PT Wavin Manufacturing Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang saya nyatakan dimulai," kata Jokowi dalam sambutannya Batang, Jawa Tengah, Senin (3/10/2022).
Jokowi berharap dengan kehadiran Wavin sebagai salah satu produsen pipa di Indonesia, membuat pemerintah pusat dan daerah tidak perlu lagi melakukan impor.
"Kalau dulu sebelumnya kita nanti impor, setelah pabrik Wavin ini jadi, impornya sudah tidak ada lagi," jelasnya.
Selain tidak diperlukannya impor, Jokowi menyebut dengan dibangunnya PT Wavin juga akan menyerap tenaga kerja dari sumber daya manusia (SDM) rakyat Indonesia.
"Dan di provinsi Jawa Tengah khususnya di kabupaten Batang, tercipta lapangan kerja yang tidak kecil," jelasnya.
Pembangunan PT Wavin diharapkan dapat membantu perekonomian Indonesia khususnya terkait ekspor. Nantinya diharapkan Indonesia dapat mengekspor baterai mobil listrik hingga alat-alat kesehatan.
"Tadi disampaikan pak menteri (bahlil) di sini sudah ada 10 perusahaan yang dalam proses konstruksi, baik itu pabrik untuk baterai mobil listrik, pabrik kaca yang terbesar di Asia Tenggara, pabrik alat-alat kesehatan, dan seterusnya kemudian hari ini kita akan ground-breaking pabrik pipa Wavin yang juga nantinya selain untuk kebutuhan di dalam negeri juga akan diekspor ke negara-negara Asia Pasifik, Australia, dan juga sebagian kembali lagi ke Eropa," ungkapnya.
Jokowi pun mengingatkan betapa pentingnya investasi di Indonesia. Hal tersebut nantinya akan membuka lapangan kerja dan menambah devisa negara.
"Inilah saya kira hal yang terus akan kita kejar, investasi apapun karena itu sekali akan menciptakan lapangan kerja yang sangat besar. Kemudian pajaknya bisa menambah penerimaan negara dan juga cadangan devisa kita. Dan yang paling penting akan mentrigger pertumbuhan ekonomi di negara kita," tutup Jokowi. (RRD)
