"Kami memperkirakan siklus ekonomi mulai mencapai puncaknya di 2025, sementara siklus keuangan di 2026," ucap Perry.
Dia memproyeksikan sebelum tahun-tahun itu, ekonomi Indonesia masih bisa naik. Akan tetapi, menghadapi 2025-2026, Indonesia harus mulai mewaspadai potensi risiko kerentanan dalam ekonominya.
"Pemerintah harus bisa mengantisipasi perubahan siklus ekonomi ini, ditambah sumber ekonomi dunia yang multipolar atau terfragmentasi. Kita ingat dulu siklus ekonominya, dikuasai oleh Amerika Serikat (AS) dan Eropa di bidang ekonomi dan teknologi dunia, sekarang malah bisa disaingi China dan India," tambah Perry.
Tak hanya itu, bahkan bisa saja ada negara lain yang bisa mengambil alih kuasanya. "Sumber pertumbuhan ekonomi dunia ini bisa saja bergeser bukan cuma China, bisa India, dan juga di dalamnya ada Indonesia. Ini menjadi sebuah peluang, opportunity untuk meningkatkan ekonomi Indonesia," pungkas Perry.
(FRI)