“Banyak yang shifting dari bisnis A ke bisnis B, kemudian ada yang punya usaha mereka bangkrut dan akhirnya mereka memulai usaha lagi nih, ada yang bikin produk lokal, ada yang bikin pomade, kopi, dan clothingan, bahan bahan limbqh yang dibikin meja,” paparnya.
Founder dari Parjo, Agus Gusno mengaku hadirnya booth Parjo menjadi payung bagi bagi para pelaku UKM yang baru atau belum berkembang.
“Jadi di tahun 2019 kita juga buka stand di GIIAS tapi lebih rame ada workshop ada menghadirkan banyak talent-talent dan juga. Kalau tahun ini kita menampilkan hasil produknya saja dan fokus berjualan saja,” ujarnya.
Dia mengatakan Parjo merupakan sebuah platform komunitas yang basic awalnya adalah sebuah event yang mewadahi kreatif otomotif sejak tahun 2012.
“Kita menjual berbagai mulai enamel, hiasan dinding ada kopi saset ada demo bagaimana caranya bikin kaos yang screen printing yang handmade untuk Menaungi sekitar 10 pelaku umkm di giias ini,” tandasnya.