"Pasti tarif angkutan juga akan naik dan yang jadi korban kan tetap masyarakat. Di satu sisi, kami tidak mau menaikkan tarif karena khawatir diprotes penumpang, tapi di sisi lain kami juga harus tetap bertahan di tengah pengeluaran BBM yang naik," tuturnya.
Organda KBB secepatnya akan menggelar pertemuan dengan pemerintah dan sejumlah elemen terkait lainnya guna menentukan tarif baru dan landasan hukumnya. Termasuk nantinya melakukan sosialisasi ke masyarakat, serta berharap adanya bantuan dari pemerintah untuk menyalurkan bantuan khusus bagi pelaku transportasi.
"Mestinya pemerintah tidak hanya memberikan subsidi BBM ke program bantuan sosial saja. Tapi juga mengalokasikan bantuan khusus bagai pelaku transportasi agar tidak bangkrut bertahan," tegasnya.
Seperti diketahui, pemerintah pusat telah memutuskan menaikkan BBM subsidi. Jenis Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Selain itu, harga BBM non-subsidi jenis Pertamax juga naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter. (FAY)