sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Beras Mulai Naik, Pengamat Sebut RI Perlu Impor Lagi

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
05/10/2022 11:12 WIB
Pemerintah dinilai perlu mempertimbangkan impor beras untuk menjaga keterjangkauan masyarakat.
Harga Beras Mulai Naik, Pengamat Sebut RI Perlu Impor Lagi (Dok.MNC)
Harga Beras Mulai Naik, Pengamat Sebut RI Perlu Impor Lagi (Dok.MNC)

IDXChannel - Pemerintah dinilai perlu mempertimbangkan impor beras untuk menjaga keterjangkauan masyarakat. Pasalnya, permintaan masyarakat terus merangkak naik namun tak sebanding dengan ketersediaan pasokan di dalam negeri. 

”Pemerintah perlu menjaga keterjangkauan masyarakat pada komoditas pangan strategis, misalnya saja beras. Sebab, kebutuhan masyarakat terhadap komoditas ini semakin tinggi namun tak sebanding stok yang tersedia,” terang Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Hasran, Rabu (5/10/2022).

Data Indeks Bulanan Rumah Tangga (Indeks Bu RT) CIPS menyebut, rata-rata harga beras di supermarket di Jakarta tidak mengalami perubahan dari harga Agustus 2022 yang masih Rp 12.800/kg. Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, harga tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,98%.

Mayoritas masyarakat Indonesia membeli beras di pasar tradisional. Sejauh ini, harga beras di pasar tradisional naik 1,29% dari Rp11.600/kg pada Agustus 2022 menjadi Rp11.750/kg pada September 2022. Tren serupa juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, harga beras meningkat sebesar 1,73%.

Lebih lanjut ia menuturkan, kenaikan harga beras di pasar tradisional memang secara nominal relatif kecil. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan yang diambil oleh pemerintah seperti Dana Transfer Umum (DTU) dan subsidi. 

"Namun, dalam jangka panjang, pendekatan ini tidak akan efektif mengingat harga beras cenderung naik walaupun perlahan," imbuh Hasran.

 Di sisi lain, cadangan beras di tingkat nasional pada pekan keempat september 2022 mencapai 6,8 juta ton. Stok sebanyak ini diperkirakan hanya mampu bertahan selama 81 hari, dengan asumsi pemakaian stok beras per harinya mencapai 84.330,07 ton.

Lalu, musim panen baru akan terjadi pada Februari sehingga masih ada permintaan beras selama sebulan yang harus dipenuhi. Apalagi, Cadangan Beras pemerintah (CBP) saat ini hanya sebesar 800 ribu ton, masih jauh dari batas aman yaitu 1,2 - 1,5 juta ton.
 
"Belum dalam waktu tiga bulan ke depan Indonesia akan merayakan pergantian tahun dan hari raya Natal. Permintaan beras yang tinggi, apalagi di tengah cadangan beras yang menipis sudah pasti akan terus menyebabkan kenaikan harga," ucap Hasran.  

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement