IDXChannel - Harga minyak sawit mentah / crude palm oil (CPO) mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) Senin (18/4/2022) hingga pukul 12:18 WIB menunjukkan harga kontrak CPO Mei 2022 naik 0,56% di MYR6.720 per ton, demikian juga CPO Juni 2022 menguat 0,80% di MYR6.520 per ton.
Technical Analyst Reuters Wang Tao memprediksi harga CPO Juni dapat melejit hingga MYR6.548 per ton.
"Apabila tembus, maka bisa menuju ke area 6.664-6.686 ringgit per ton," kata Wang Tao, dilansir Reuters, Senin (18/4/2022).
Secara fundamental, kenaikan harga CPO siang ini mengikuti penguatan yang terjadi di bursa minyak nabati lainnya. Hal ini didukung oleh kekhawatiran atas ekspektasi pasokan global yang ketat, akibat konflik Rusia dan Ukraina, sekaligus lonjakan harga minyak bumi acuan Brent dan WTI.
Diketahui, harga minyak kedelai di bursa Dalian China naik 0,13%, sementara kontrak CPOnya tumbuh 1,85%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade menguat 0,87%.
Harga komoditas biji-bijian AS juga mengalami kenaikan sejak perdagangan pagi di Asia, dengan harga jagung mencapai level tertingginya hampir satu dekade terakhir.
Persaingan harga antar-minyak nabati sejenis tumbuh semakin ketat memperebutkan permintaan global.
Data surveyor kargo menunjukkan angka ekspor produk CPO Malaysia periode 1 - 15 April 2022 merosot 14% - 23% dibandingkan periode sama bulan Maret.
Korporasi raksasa pangan asal Italia, Ferrero, menyatakan bakal menghentikan impor CPO dari Sime Darby Plantation, sebuah produsen kelapa sawit di Malaysia.
Ini terjadi menyusul kabar dari layanan bea cukai AS yang memperoleh informasi terdapat dugaan penggunaan tenaga kerja paksa di perkebunan mereka, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (18/4).
Rumor ini menjadi menjadi pukulan telak bagi produsen CPO di Malaysia, yang tengah bersaing dengan produsen utama kelapa sawit dunia, Indonesia.
(IND)