Ini terjadi menyusul kabar dari layanan bea cukai AS yang memperoleh informasi terdapat dugaan penggunaan tenaga kerja paksa di perkebunan mereka, sebagaimana dikutip dari Reuters, Senin (18/4).
Rumor ini menjadi menjadi pukulan telak bagi produsen CPO di Malaysia, yang tengah bersaing dengan produsen utama kelapa sawit dunia, Indonesia.
(IND)