Desi Angriani
IDXChannel - Harga komoditas energi yang anjlok semakin menguras kas Rusia. Sebab, sebelumnya negara beruang merah itu telah dikucilkan secara ekonomi lantaran invasinya ke Ukraina.
Mengutip CNN, Jumat (16/9/2022) surplus anggaran Rusia menipis atau turun dari 1,37 triliun rubel (USD23 miliar) di Juli 2022 menjadi 137 miliar rubel (USD2,3 miliar.) pada Agustus 2022.
Selama ini, ekspor minyak mentah dan gas alam menjadi andalan keuangan Rusia. Namun, permintaan impor dari negara Eropa turun sekitar 25% dengan puncaknya pada awal Juni lalu.
Sebelum embargo UE atas impor minyak lintas laut Rusia, dan batas harga G7 yang direncanakan mulai berlaku pada Desember. Dan sementara harga gas alam di Eropa tetap sangat tinggi, pengiriman gas Rusia ke Uni Eropa dan Inggris telah turun 49% sejak awal tahun.
Janis Kluge, rekan senior di Institut Jerman untuk Urusan Internasional dan Keamanan menambahkan, pengeluaran terbesar Rusia juga berasal dari sisi militer yakni mencapai 3,5 triliun rubel.
“Pengeluaran militer awalnya direncanakan menjadi 3,5 triliun rubel tahun ini, tetapi tingkat ini kemungkinan besar sudah terlampaui pada bulan September,” kata Kluge kepada CNN dalam komentar email.
Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin membantah ekonomi negaranya sedang dalam masala dengan mengatakan taktik "blitzkrieg ekonomi" Barat telah gagal.
(DES)
