Menurutnya, Kemendag seharusnya bekerja ekstra menjamin harga minyak goreng, terutama menjelang bulan suci Ramadan saat ini dan di tengah kondisi perekonomian masyarakat yang belum pulih total akibat dampak Pandemi COVID-19.
"Jadi, sekarang tugas pemerintah memastikan pasokan ke pasar, agar harga perlahan turun walaupun saya tidak yakin harga akan kembali turun ke tingkat sebelum HET," katanya.
Farhan memastikan, apapun narasi yang disampaikan Kemendag saat ini merugikan masyarakat.
"Tentu saja merugikan, sehingga perlu saya apresiasi kesigapan Polri menegakkan restoratif justice, sehingga banyak terduga penimbunan akhirnya melepaskan barangnya ke pasar," katanya.
"Pemerintah bukan gagap, tapi justru gagal memaksakan HET kepada para penjual. Akibatnya, mereka tidak mau menjual dengan risiko kerugian akibat pemakaian HET tersebut," sambung Farhan menegaskan.